Selasa, 11 Desember 2012

kerupuk (kemplang palembang)

Jalan sedikit dari Pempek Dempo Anda bisa temukan toko yang menjual aneka macam kerupuk. Tepatnya di Jl. Dempo luar. Namanya Kerupuk 601. Segala jenis kerupuk dijual di situ. Umumnya para pembeli membeli dalam jumlah besar untuk oleh-oleh. Sama dengan kerupuk 601, ada lagi kedai kerupuk yang dinamakan Taxi 333. Di sini dijual lebih dari 10 jenis kerupuk kemasan kecil hingga kemasan besar. Berbeda dengan kerupuk 601 yang cuma menjual, kedai kerupuk 333 juga menjadi tempat untuk membuat kerupuk. Orang Palembang menyebut kerupuk dengan nama kemplang. Tetapi sesungguhnya ada perbedaan khusus antara kerupuk seperti yang selama ini kita kenal dengan kemplang. Secara pembuatan memang tidak berbeda jauh, tetapi penyelesaiannya berbeda. Kerupuk digoreng, sedang kemplang dibakar. Ada tiga jenis utama kerupuk atau kemplang yang dijual yaitu ikan gabus, belida, dan tenggiri. Yang terbuat dari ikan tenggiri, rasa dan aromanya lebih tajam. Untuk membuat kerupuk-kerupuk ini dibutuhkan waktu 3 hari. Dari tiga bahan dasar tadi dibuat aneka bentuk kerupuk. Dari yang ukurannya bulat kecil (garis tengah 4 cm), bulat lebih besar, oval, sampai seperti mi yang bergulung-gulung. Anda tinggal memilih bahan dasarnya sekaligus bentuk dan ukuran kantongnya. MARTABAK HAR Kalau di Jakarta atau beberapa tempat lain martabak telur berisi adonan daging, lain dengan Palembang. Martabak telur betul-betul cuma berisi telur. Setelah kulit yang lebar tipis itu dicelupkan ke minyak panas, segera dituangkan kocokan telur ayam di atasnya. Kulit lantas dilipat seperti biasa lalu dibiarkan sampai cokelat. Martabak seperti ini disajikan bersama kuah kental yang terbuat dari campuran kentang, air, dan rempah-rempah. Nah, martabak serupa ini yang cukup populer di Palembang adalah martabak Har singkatan dari Haji AbdulRosak, sang pemilik yang orang Palembang keturunan India. Letaknya di Jl. Jend. Sudirman. Usia kedai ini sudah cukup tua karena sudah berdiri sejak tahun 1930. kedai ini selalu ramai dikunjungi dari siang hingga malam. Tak heran kalau setiap hari harus disediakan paling tidak 4 peti telur. MASAKAN KHAS PALEMBANG Banyak kedai atau restoran yang agak besar yang khusus menjual masakan atau hidangan Palembang. Di antaranya adalah Pindang Meranjat yang letaknya di daerah Pakjo. Ada lagi restoran serupa bernama Pindang Pegagan yang letaknya di Jl. Demang Lebar Daun. Keduanya menyediakan tempat lesehan hingga yang makan bisa bersantap dengan santai beralaskan tikar. Restoran lainnya adalah Palembang Indah. Letaknya tepat di belakang Internasional Plaza. Hanya saja di sini tidak disediakan tempat lesehan. Tetapi ketiganya menyediakan makanan khas Palembang yang cukup variatif dan banyak jenisnya. Mulai dari pindang yang rasanya asam-asam segar karena ditambah nanas, pentung daging (bola-bola daging giling berbumbu abon), brengkes (pepes), sate ikan (gilingan ikan yang dibumbui dan dicampur telur lalu dibungkus daun dan dikukus), dan sambal kemang atau mangga muda. LEMPOK DUREN Lempok duren amat terkenal di Palembang. Namun adanya hanya musim durian saja. Di toko-toko oleh-oleh lempok berbungkus kertas minyak ini selalu terlihat. Dijual per kilogram. Harganya relatif mahal karena bahan dasarnya betul-betul hanya durian dan gula. PASAR AMPERA Pergi ke Palembang tanpa datang ke pasar Ampera rasanya kurang lengkap. Pasar ini termasuk pasar yang besar dan terkenal di Palembang. di pasar ini bukan cuma dijual sayuran dan buah-buahan tetapi bahan-bahan khas Palembang. Misalnya, bekasem. Bekasem dibuat dari ikan kecil yang dicampur nasi lalu ditaruh di tempat tertutup rapat dan dibiarkan menjadi asam. Setelah cukup waktunya, bekasem digoreng atau ditumis sampai berbutir-butir, dihidangkan bersama nasi hangat. Di pasar ini juga disediakan bermacam bumbu giling yang sudah dibungkus sesuai jenis masakannya. Misalnya bumbu rendang, malbi, dan kari. Praktis sekali hingga saat memasak, kita tidak perlu lagi meracik dan menghaluskan bumbu. Anda tinggal membeli daging, ayam, atau ikan patin yang banyak juga dijual di sana dalam bentuk potongan-potongan yang artistik. Menjelang Lebaran atau Lebaran Haji, dijual juga ketupat kosong. Umumnya rumah ketupat terbuat dari daun kelapa, tetapi selongsong ketupat di Palembang terbuat dari daun lontar hingga warnanya cokelat muda. Bentuknya pun besar-besar, jauh lebih besar dari ketupat pada umumnya.
 
tugas dosen

1 komentar: